Rabu, 27 Januari 2010

Alur Ban

Musim hujan banyak yang kalang kabut melacak ban yang bagus melibas air. Akhirnya banyak yang salah kaprah dan buang duit untuk beli ban basah. “Padahal produsen ban nasional bikin ban sudah menyesuaikan kondisi jalan dan iklim Indonesia,” tegas Yulfahmi, bos departemen Technical Production PT Gajah Tunggal (GT)-produsen IRC.

“Biasanya saat memproduksi sudah diperhitungkan, ban yang dikeluarkan harus bisa dipakai saat kondisi jalan basah atau kering. Apalagi ban yang kami produksi dipakai untuk motor standar pabrikan motor,” jelas Yulfahmi.

Lalu, ban seperti apa yang kira-kira cocok untuk kondisi jalan basah. Jawabnya jelas, semua ban yang mempunyai alur coakan alias pattern groove cocok untuk melindas jalan basah. “Sebab groove tadi sebagai jalur air. Fungsinya memecah genangan air sehingga bagian yang menonjol bisa mencengkram aspal,” lanjut pria berkacamata ini.

Yang penting, mana yang terbaik bisa membuang air. Sekali lagi Yulfahmi menegaskan, sebetulnya yang paling bagus ban orisinil bawaan motor. “Sebab sudah diperhitungkan dengan berat dan power motor. Baik diameter mau pun lebar tapak sudah disesuaikan kebutuhan,” terang pria akrab disapa Yul itu.

Pertanyaannya, mana lebih baik, ban dengan banyak coakan alias groove rapat, atau tidak? Secara teknis, makin banyak coakan, ban kian cepat membuang air. Namun, risikonya, bagian permukaan ban yang menempel ke aspal pun jadi berkurang. Akibatnya cengkraman ke jalan tidak maksimal.

“Sebenarnya sulit dihitung secara matematis. Misalnya, berapa persen yang permukaan coakan dibanding yang rata, tidak menentukan mana yang lebih menggigit di jalan tergenang air. Tapi jelas, di jalan yang lebih banyak genangan airnya, butuh ban yang lebih rapat groove-nya,” papar Yul.

Kesimpulannya, selama ban masih punya coakan untuk membuang air, bisa dipakai di jalan basah.

RISIKO GROOVE RAPAT DAN RENGGANG

Makin rapat groove makin baik membuang air di jalan tergenang. Sebaliknya, yang renggang telat memecah genangan air. Tapi, coakan rapat atau renggang juga berisiko. “Ini menyangkut umur ban,” ungkap Yulfahmi.

Jika groove rapat, permukaan ban yang bersinggungan dengan aspal semakin sedikit. Artinya, beban yang ditanggung jadi lebih berat. Akibatnya gesekan akan lebih cepat menggerus kompon ban. Umur ban jadi lebih singkat.

COAKAN HINGGA PINGGIR
Masih ada lagi debat soal coakan di bibir ban. Ada ban yang punya pattern sampai bibir, ada juga yang tidak. Tapi jangan menghakimi ban yang tidak ‘dicoak’ sampai bibirnya tidak bagus.

Semua sudah dianalisa saat didesain. Terutama kemampuan sudut kemiringan ban. “Biasanya, meski miring saat manuver, tidak sampai habis sisi bibir ban. Masih tersisa sekitar 1 centimeter. Nah, biasanya sampai jarak itu produsen membuat coakan,” jelas Willianto Husada, dari produsen ban Indo Tire.

Lampu besar belum tentu terang

jpgAda pertanyaan iseng, nih...! Coba, ada yang tahu nggak, kenapa daya atau intensitas cahaya alias terangnya lampu motor tipe bebek lebih rendah daripada tipe sport? Lalu, kenapa sih nggak dibikin sama aja? Kan lebih enak kalau terang?

Sebenarnya jawabannya nggak terlalu ribet. Itu menurut Hery Daryono dari PT Indonesia Stanley Electric (ISE), produsen lampu, lho! Menurut manajer divisi Engineering PT ISE itu, soal daya tiap tipe motor sudah ditentukan tiap pabrikan motor.

"Pada akhirnya, penyuplai lampu dan peranti lainnya menyesuaikan kemauan pabrik motor. Misalnya, Stanley diminta untuk bikin lampu ukuran 25/25 untuk bebek. Dan 35/35 untuk tipe sport. Kita pun siapkan reflektor yang membuat intensitas cahaya dari spek bohlam yang diminta jadi maksimal," jelas Hery.

Karena antara bohlam dan reflektor dibuat sesuai spek, harus ada kesesuaian antar dua komponen penerangan ini. Bukan cuma ukuran daya yang dihitung, tapi juga bentuk bulb-nya. Semua disesuaikan dengan bentuk reflektornya. Ini pun bentuknya harus mengikuti desain batok lampu motor," papar Hery lagi.

Dari situ, Hery menerangkan, karena tiap motor sudah ditentukan daya lampunya, maka penggantian bohlam pun harus mengikuti spesifikasi aslinya. Kenapa itu penting? Sebab, sering kita berupaya mengganti bohlam dengan daya yang lebih besar agar sinarnya lebih terang, tapi hasilnya tidak terlihat.

"Karena antara bulb dan reflektornya sudah didesain menyatu, penggantian dengan bohlam yang dayanya lebih besar, belum tentu membuat cahaya yang keluar dari reflektor lebih terang," jelas pria yang berkantor di wilayah Cikupa, Tangerang, Banten itu lagi.

Ini bisa terjadi jika bentuk dan ukuran bohlam tidak persis dengan bawaan aslinya. "Karena bentuknya beda, akibatnya fokus yang dipantulkan reflektor jadi tidak pas. Akibatnya, cahaya mungkin akan pecah. Jadi tidak terang, kan? Atau, hasilnya tidak maksimal," tegas bapak sepasang anak itu.

Hery pun tidak merekomendasikan penggantian bohlam standar yang bulat dengan halogen. Alasannya, "Pertama, panas yang ditimbulkan jadi berlebih. Halogen yang tidak seusai spek, bisa membuat mika lampu atau reflektor meleleh. Kedua, karena bentuknya beda, cahaya jadi tidak fokus. Lalu, jikapun jadi terang, sinarnya membuat lawan di seberang silau," jelas pria dengan logat Jawa medok itu.

Jadi, Hery kasih saran, jika mau sinar lampu motor lebih terang, kudu ganti seperangkat lampu dan batok lampunya. Itu pun harus disesuaikan juga dengan kemampuan suplai arus dari aki dan rectifier alias kiprok. "Atau, pasang saja lampu tambahan. Dengan catatan, daya aki harus ditambah. Sebab, kalau tidak ditambah, aki akan tekor," tutup warga Kotabumi, Tangerang itu.

Jadi, bohlam yang dayanya lebih besar, belum tentu hasilnya akan jadi lebih terang juga jika tidak sesuai reflektornya.

WATT NGARUH

Menurut Hery Daryono, pemakaian lampu berdaya atau watt tinggi dari aslinya, tidak langsung bikin aki tekor. "Penambahan daya untuk satu lampu tidak signifikan menyedot arus listrik di aki. Karena masih diatur regulator," tegas Hery.

Tapi, jika aki sampai tekor, Hery menunjuk komponen lain jadi penyebabnya. Misalnya, asupan listrik dari sepul atau kiprok tidak maksimal. Atau, akinya memang sudah uzur, sehingga tidak sanggup menampung dan menyimpan setrum.

Selain itu, pemakaian variasi kelistrikan tambahan yang berlebih bisa bikin aki tekor. Misalnya, pasang klakson variasi dan alarm. "Tapi yang banyak menyedot setrum adalah lampu rem variasi yang kayak lampu diskotik itu," tunjuk Hery.

Satu lagi, aki tekor bisa disebabkan karena jalan si setrum terhambat. Misalnya, kabel sudah mulai getas, sehingga nilai hambatannya bertambah. Atau, gulungan kabel sudah ada yang putus. "Semua itu efeknya memang kecil, tapi jika dikumpulkan bisa juga menyebabkan aki tekor," wanti Hery.

Tips Membuat Motor Honda anda Tetap Sehat

Hmm.. tenang sobat Honda! Kita mau bagi-bagi tips, apa yang harus sobat Honda lakukan kalau motor tiba-tiba mogok.
Buat sobat Honda yang gak terlalu “akrab” sama mesin motor, tips ini pasti berguna banget.

Jangan panik adalah hal pertama yang harus sobat Honda lakukan. Kalo panik, kita jadi gak bisa berpikir secara jernih.

* Cek tanki bensin. Ingat, cari SPBU resmi, bukan warung bensin pinggir jalan, untuk menghindari bensin campuran yang bikin motor kita tambah rusak.
* Cek saluran bahan bakar, yang biasanya sering tersumbat kotoran atau kerak dari bahan bakar.
* Cek karburator.
Gini caranya: Tutup saluran intake karburator dengan tangan sambil menyalakan motor. Kalo tangan terasa basah karena ada percikan bensin, berarti kondisi karburatornya masih bagus. Nahhh, kalo cuma sedikit percikan atau gak ada sama sekali, kemungkinan saluran karburator buntu karena ada kerak atau kotoran. Kalo begini, berarti motor sobat Honda harus segera dibawa ke AHASS terdekat untuk dibersihkan.
* Cek juga kotoran yang menempel di filter udara, yang bisa menghambat masuknya aliran udara.
* Busi.. busii!! Jangan lupakan yang satu ini ya... Lepas busi dari tempatnya, kalo busi harus diganti. Kalo gak ada percikan api dari kabel coil, cepeeet bawa motor sobat Honda ke AHASS terdekat. nyala berarti masalah bukan karena busi. Wahh, kalo busi gak nyala gimana ya?!

Ginii.. lepas busi dan isolator, jadi cuma berupa kabel dari coil. Trus, dekatkan kabel ke ground motor waktu dinyalakan. Kalo ada api memercik, kemungkinan busi yang gak bagus. Kalo gak ada percikan api dari kabel coil, cepat bawa motor ke AHASS supaya tau penyebabnya.

Nahh, selamat berkendara dengan tenang, ya guyss!!

Ban Biasa vs Ban Tubeless

1. Tube Type/ ban biasa, adalah jenis ban yg pada aplikasinya hrs
menggunakan ban dlm dan bisa menggunakan velg jari-jari/ castwheel
2. Tubeless, adalah jenis ban yg pada aplikasinya diperbolehkan tanpa menggunakan ban dalam dgn ketentuan sbb :
- Hrs menggunakan velg racing (Castwheel) dgn ukuran yg sesuai
terhadap ban
- Hrs menggunakan pentil khusus Tubeless

Kelebihan Ban Tubeless :
Lebih nyaman, lebih safety karena jika tertusuk benda tajam keluarnya angin sedikit demi sedikit bahkan bisa bertahan 3 jam. Waktu penambalan cuma bbrp menit, 5 menit dah bs selesai.
Berbeda dgn Tube Type, angin akan habis secara tiba2 sehingga akan menbahayakan apabila bocor pd kecepatan tinggi.

Kelemahan Ban Tubeless :
Ongkos tambal sedikit lebih mahal dan harganya hampir 2x lipat ban biasa.

TIPS BERKENDARA AMAN

Sebelum Berkendara:
1. Pemanasan tubuh
Dikarenakan pentingnya menjaga keseimbangan pada waktu mengendarai sepeda motor, maka pastikan tubuh dan mental dalam kondisi sehat dan siap untuk berkendara.
2. Perlengkapan Berkendara

Helm



* Biasakanlah untuk selalu menggunakan helm pelindung ketika mengendarai sepeda motor , karena kepala merupakan bagian tubuh terpenting dari manusia.
* Tali pengikat helm harus dipasang dan dikencangkan secara benar untuk mencegah helm terlepas ketika terjatuh.

Sepatu
* Gunakanlah sepatu, tidak dianjurkan menggunakan sandal atau bertelanjang kaki ketika mengendarai sepeda motor, karena ketika berhenti pengendara harus bertumpu pada kaki mereka untuk menjaga keseimbangan sehingga cenderung kehilangan kestabilannya yang memungkinkan terjadinya cidera.

Pakaian
* Gunakan jaket lengan panjang dan celana panjang yang pas dan nyaman di tubuh pengendara saat mengendarai sepeda motor (gunakan pakaian yang memang dirancang untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara.
3. Pengecekan Sepeda Motor

Rem

* Periksa rem depan dan belakang apakah berfungsi secara normal, khususnya rem depan karena lebih efektif dalam pengereman.
* Peralatan yang digunakan untuk mengendalikan kecepatan dan menghentikan jalannya sepeda motor hanyalah rem.

Ban
* Periksa tekanan angin ban sesuai standard dan periksa keausan alur ban.
* Ban yang aus dan tekanan angin yang tidak sesuai akan menyebabkan jarak pengereman semakin panjang dan pengendalian menjadi tidak stabil saat menikung.
* Tekanan angin yang sesuai menghasilkan pemakaian bahan bakar yang ekonomis.

Lampu-lampu
* Pastikan lampu sein, lampu rem dan lampu depan berfungsi dengan baik.
* Lampu sein dan lampu rem digunakan sebagai tanda bagi pengguna jalan yang lain untuk mengetahui tujuan anda, karena sepeda motor berbagi jalan dengan pengguna jalan umum seperti pengendara mobil, pengendara sepeda dan pejalan kaki.

Kaca Spion
* Sesuaikan posisi kaca spion dengan benar untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas.
* Adalah penting untuk melihat kaca spion dan mengecek langsung kondisi di sekitar pengendara.
4. Postur Berkendara

Untuk menjaga keseimbangan saat mengendarai sepeda motor, perhatikan “Tujuh Point Utama” postur berkendara Anda sebagai berikut:


Mata

* Melihat jauh ke depan (ke arah yang hendak dituju) agar jarak pandang menjadi lebih luas.

Pundak
* Santai atau rileks.

Siku
* Tangan sedikit menekuk dengan santai.

Tangan
* Memegang bagian tengah dari gas tangan dimana Anda dapat dengan mudah untuk mengoperasikan handle rem atau kopling dan saklar.

Pinggul
* Duduk pada posisi dimana Anda dapat dengan mudah mengoperasikan stang kemudi dan rem.

Lutut
* Secara ringan menekan tangki bahan bakar (tipe sport).

Kaki
* Letakkan bagian tengah telapak kaki Anda pada sandaran kaki, jari kaki menghadap ke depan, ibu jari kaki secara ringan berada di atas pedal rem dan pedal gigi.